Search

+62-274-284 0056

Search
Close this search box.

Berita Sigab

Share halaman ini ke:

Menguatkan Keberlangsungan Perjuangan SIGAB Indonesia

Sigab.org,- Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Indonesia merampungkan rangkaian kegiatan dalam upaya menguatkan dan menyegarkan kembali komponen organisasi untuk kemajuan Lembaga yang sudah bergerak lebih dari dua dekade ini. Rangkaian tersebut dimulai dari agenda penyusunan Rencana Strategis untuk jangka waktu lima tahun mendatang, musyawarah anggota sampai penetapan struktur kepengurusan baru periode 2024-2028.

Pada tahapan penyusunan rencana strategis yang digelar pada 14-16 November 2023 di Hotel Aston Solo. Dipandu Solidaritas, SIGAB Indonesia sebagai organisasi yang memadukan visi dan misi, fokus kerja, dan nilai-nilai organisasi, berfokus pada ruang lingkup kerja-kerja advokasi kedepan. Mulai dari akses terhadap hukum bagi difabel, akses terhadap pendidikan, kesehatan serta layanan publik melalui penelitian dan pemutakhiran data dan informasi difabilitas; kampanye dan pendidikan publik; advokasi kebijakan; serta aksi kolektif yang masif, termasuk penguatan kapasitas internal SIGAB dan jaringan.

Dimana ruang lingkup tersebut selaras dengan organisasi yang memantapkan diri sebagai sasana utama bagi gerakan komunitas difabel yang bermanfaat, progresif dan kreatif untuk terwujudnya revolusi menuju masyarakat inklusif. Dalam kegiatan yang berlangsung selama empat hari tersebut, seluruh staf, dewan pengurus, dan dewan pengawas turut serta secara partisipatif.

Pada catatan dokumen Renstra yang telah disusun, kerja-kerja SIGAB didasarkan pada idealisme dan nilai-nilai kesetaraan, kekeluargaan, keterbukaan, termasuk terhadap ide-ide dan perdebatannya. Sehingga melahirkan praktik internal organisasi yang konsisten dan ide-ide bagi inisiatif-inisiatif inklusi sosial yang inovatif. Selain itu SIGAB juga memiliki jaringan yang luas berkat kemampuan untuk berinteraksi sesuai dengan pihak yang dihadapi serta sangat terbuka membagikan pengalaman yang dimiliki. Perjalanan 20 tahun SIGAB telah melahirkan keberhasilan advokasi, kader-kader penggerak, kompetensi teknis internal, reputasi positif sebagai rujukan pengetahuan, dan branding pelopor sejumlah inisiatif.

Hal ini juga sejurus dengan hasil refleksi jejaring SIGAB yang selama ini bermitra dan berkolaborasi, seperti Organisasi Masyarakat Sipil, Mitra Pembangunan, Kementerian dan Lembaga yang dihimpun SIGAB sebelum Renstra dihelat, sebagai bagian dari tahapan penyusunan Renstra.

Selain kegiatan rencana strategis yang melibatkan seluruh staf dan dewan pengurus, SIGAB telah melaksanakan agenda Musyawarah Anggota. Dalam acara tersebut, sejumlah agenda telah dilaksanakan seperti penerimaan dan pengukuhan anggota baru, pelaporan pertanggungjawaban kepengurusan periode 2018-2023, dan pemilihan dewan pengurus untuk periode 2023 hingga 2028.

Pada momen tersebut, sejumlah staf SIGAB yang sudah bekerja lebih dari lima tahun dan telah mendaftar sebagai anggota baru, telah dikukuhkan menjadi anggota oleh ketua dewan pengawas SIGAB Indonesia. Berdasarkan hasil Musyawarah Anggota, struktur kepengeurusan meliputi: ketua dewan pengawas oleh Agus Surya Kawaca dengan beberapa anggota dan ketua dewan pengurus adalah Suharto.

Sementara itu, demi tetap berlangsungnya roda organisasi SIGAB Indonesia. Pada (5/1) tahun 2024, SIGAB Indonesia telah melaksanakan kegiatan serah terima jabatan ketua dewan pengurus dan direktur baru. Pada agenda tersebut, telah dilaksanakan serah terima jabatan ketua dewan pengurus SIGAB Indonesia periode 2024 hingga 2028 dari yang sebelumnya dijabat oleh Muhammad Joni Yulianto, kemudian diserahkan kepada Suharto.

Sementara itu, dalam agenda tersebut juga dilaksanakan serah terima jabatan direktur baru SIGAB Indonesia dari yang sebelumnya dijabat oleh Suharto, kemudian diserahkan kepada Muhammad Joni Yulianto untuk pereiode 2024 hingga 2028.

Usai pengukuhan pengurus baru dan direktur baru, Suharto selaku ketua dewan pengurus Sigab Indonesia mengungkapkan bahwa SIGAB harus selalu konsisten menjadi contoh untuk menjadi penggerak untuk Indonesia yang inklusif.

“Semoga pengalaman dan pengetahuan kolektif kita bisa menjadi kekuatan bersama untuk kerja efektif dan lebih berdampak, serta melahirkan lebih banyak kader penerus,” pungkasnya.[]