Baru-baru ini, komunitas dan organisasi difabel di Cirebon membentuk forum bersama yang mereka namakan BrajaDifa. BrajaDifa dibentuk sebagai ruang sinergi dan kolaborasi untuk menguatkan pengarusutamaan isu difabel di Cirebon.
Selain itu, merespons Koordinasi Tim Panitia Nasional Temu Inklusi ke Cirebon pada minggu sebelumnya, Brajamusti siap mendukung Temu Inklusi 6 di Cirebon.
Abdul Mujib, perwakilan dari Forum Komunikasi Difabel Cirebon (FKDC) yang juga tergabung dalam BrajaDifa menjelaskan Brajamusti terdiri dari 7 komunitas difabel dan 8 Kelompok Difabel Desa (KDD). Inisiatif ini muncul berangkat dari tujuan yang sama, salah satunya memperkuat sinergi.
“Harapannya kedepan kita semakin kompak. Apalagi dalam waktu dekat akan diselenggarakan Temu Inklusi,” tandasnya.
Forum tersebut memutuskan Siti Hartinah sebagai ketua Brajamusti. Pada koordinasi Temu Inklusi sebelumnya, Siti mewakili Oemah Difabel Cirebon (OCI) juga menyatakan siap mendukung dan terlibat dalam penyelenggaraan Temu Inklusi. Menurutnya even tersebut merupakan peluang, khususnya bagi organisasi dan komunitas difabel di Cirebon untuk lebih kuat mendorong isu difabel di Cirebon.
Terkait dengan tempat diselenggarakannya TI #6 di desa Durajaya, melalui Mujib menyampaikan, Kepala Desa Durajaya sangat antusias mendengar desanya akan menjadi perhelatan even bertemunya masyarakat difabel dari berbagai daerah. Bahkan kepala desa Durajaya sudah menginstruksikan Fasilitator Desa (Fasdes) untuk mulai memastikan rumah-rumah yang memungkinkan bisa digunakan untuk Live In saat Temu Inklusi berlangsung.
“Selain itu, pak Kuwu juga sudah menginstruksikan Sekretaris Desa (Sekdes) untuk memastikan aksesibilitas di titik-titik tertentu, seperti tempat ibadah dan lainnya,” sambung Mujib.[]