Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Indonesia menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan PN Wonosari dalam Menyediakan Layanan bagi difabel, pada Rabu, 6 Maret 2024. Kerjasama tersebut juga melibatkan Sekolah Luar Biasa (SLB) Bakti Putra, Wonosari.
Direktur SIGAB Indonesia, M. Joni Yulianto mengapresiasi PN Wonosari yang senantiasa terbuka sejak pertama kali kerjasama dengan SIGAB dilakukan. Joni mengatakan, kerjasama ini merupakan bagian dari proses yang sudah berkelanjutan. Sebagai upaya bersama dalam membangun dan mewujudkan peradilan yang fair dan inklusif.
“SIGAB juga berharap, kerjasama yang ideal ini juga diikuti oleh institusi penegak hukum lainnya,” pungkas Joni.
Joni berharap, kedepan kerjasama ini melahirkan inovasi-inovasi dan perkembangan baru. Capaian yang sudah ada merupakan kebanggaan SIGAB, dimana PN Wonosari menjadi acuan bagi institusi penegak hukum lainnya. Selain itu, dari PN Wonosari pulalah gagasan untuk adanya regulasi di tingkat Mahkamah Agung, Kejaksaan dan Kepolisian muncul.
Regulasi di Tingkat MA sendiri saat ini sudah di fase akhir, dimana dalam waktu dekat akan masuk dalam uji publi. Regulasi tersebut sangat membutuhkan masukan, baik dari sisi aktor atau institusi yang berhadapan langsung dan menangani kasus.
“Kami sangat berharap PN Wonosari juga dapat memberi masukan dengan praktik baik yang sudah dilakukan,” pungkas Joni.
Ketua PN Wonosari, Tri Joko juga menyampaikan, kerjasama ini menjadi bukti komitmen dalam membangun peradilan inklusif. PN Wonosari, tidak hanya berhenti pada komitmen, meliankan terus merawat dan mengembangkan praktik baik, mulai dari infrastruktur, layanan dan lainnya diakses bagi difabel berhadapan dengan hukum.
“Selain dari inisiatif dari kami, praktik baik yang ada kita rawat dan kita kembangkan untuk mewujudkan peradilan yang inklusif,” tuturnya.
Senada dengan SIGAB, Sunarta, Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Bakti Putra, Wonosari juga menuturkan pihaknya sangat terbuka kepada PN Wonosari untuk bersama-sama membangun peradilan yang inklusif melalui layanan bagi difabel ketika berproses hukum.
“Pada dasarnya, kami terbuka dan siap jika PN Wonosari membutuhkan,” lanjut Sunarta.
Pada kerjasama sebelumnya, PN Wonosari dan SIGAB secara bersama saling membuka diri untuk berbagi informasi sekaligus melakukan pendampingan kasus berhadapan dengan hukum. Selain itu memberikan ruang konsultasi terkait dengan bagaimana membangunan layanan dan sarana-prasarana bagi difabel di lingkungan PN Wonosari. Begitupun agenda-agenda yang akan dilakukan dari kerjasama di tahun 2024 ini. []
