Search

+62-274-284 0056

Search
Close this search box.

Aktivitas Sigab

Share halaman ini ke:

KONSOLIDASI RENCANA KERJA SIGAB INDONESIA UNTUK TAHUN 2025

Yogyakarta,– Di penghujung tahun 2024, Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Indonesia menggelar konsolidasi internal dalam Rapat Kerja (Raker) untuk tahun 2025 pada Jumat-Sabtu, 20-21 Desember 2024 di Isvara Riverside Resto and Hall, Sleman. M. Joni Yulianto, Direktur selaku Direktur SIGAB Indonesia mengatakan raker ini akan menjadi platform penting untuk mengevaluasi pencapaian SIGAB Indonesia sepanjang tahun 2024 dan merumuskan rencana kerja untuk tahun 2025, dengan fokus pada upaya memperkuat gerakan masyarakat inklusif di Indonesia.

“juga menjadi momentum bagi seluruh komponen organisasi untuk bertemu dan berkonsolidasi, berbagi pembelajaran, serta memperkuat kedekatan sebagai kesatuan tim kerja,” imbuh Joni di sesi pembukaan.

SIGAB Indonesia terus berkomitmen untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan setara, khususnya bagi difabel. Komitmen tersebut tercermin dalam visi organisasi yang disepakati saat perencanaan strategis pada November 2023, yakni “Terwujudnya masyarakat inklusif yang menjunjung tinggi harkat dan martabat Difabel untuk hidup setara dan berkeadilan di bidang ekonomi, sosial, budaya, politik, hukum, serta teknologi dan pelayanan publik”.

Visi tersebut diterjemahkan dalam program dan kegiatan yang saat ini tengah berjalan, seperti penguatan kapasitas dan kepemimpinan organisasi difabel; kajian, edukasi dan penyediaan informasi; replikasi pembangunan inklusif di berbagai sektor; bantuan hukum, akses keadilan dan advokasi pengarusutamaan difabel dalam kebijakan publik.

Joni menjelaskan, selama setahun terakhir, SIGAB Indonesia telah menjalankan sejumlah program unggulan yang menghasilkan beragam praktik baik, di antaranya Gerakan Optimalisasi Organisasi Difabel (GOOD), Strengthening Social Inclusion for Diffability Equity and Rights (SOLIDER), dan kerjasama dengan Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ2).

Di sesi berikutnya, berbagai praktik baik serta pencapaian disajikan masing-masing tim dengan pentas seni. Tri Wahyu Program Officer (PO) Program GOOD mengatakan, dari sekian praktik baik dan pencapaian di tahun 2024, ada satu capaian terbaik yang berkesan, yakni terselenggaranya renstra mitra Good, adalah Gema Difabel dan Pilih Sedayu DIY. Pada tahun 2025, 16 mitra GOOD juga akan melalukan audiensi dengan kepala daerah terpilih.

“Di tahun 2025, kami berharap 16 mitra program GOOD semakin mampu, berdaya, mengelola dan memfasilitasi untuk pengembangan kapasitas mereka,” harapnya.

Rohmanu Solikhin, selaku PO Program INKLUSI-SOLIDER juga memaparkan berbagai kegiatan yang telah diimplementasikan selama tahun 2024. Salah satu praktik baik yang menjadi sorotan menurutnya adalah munculnya inisiasi dari ULD Ketenagakerjaan di beberapa wilayah yang menjadi dampingan.

“Saya rasa ini menjadi capaian segar, mengingat sampai saat ini masih banyak tantangan di isu ketenagakerjaan yang perlu diadvokasi,” tandasnya.

Purwanti, atau yang sering disapa Ipung, selaku PO Program AIPJ2 juga menyampaikan, dari sederet praktik baik dan capaian selama tahun 2024 yang paling berkesan adalah, terbangunnya laboratorium pendampingan difabel berhadapan dengan hukum. Mulai dari penanganan kasus, proses litigasi dan non litigasi, sampai pada tahap pemulihan, baik pemulihan secara ekonomi pendidikan, kesehatan, psikologis dan secara integrasi sosial. Selain itu, juga ada riset terkait dengan difabel berhadapan dengan hukum.

“Kami juga saat ini terlibat dalam penyusunan Pedoman kejaksaan Agung Nomor 2 tahun 2023. Juga melakukan advokasi kebijakan dan penyusunan Perma terkait dengan difabel berhadapan dengan hukum,” imbuhnya.[]