Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Indonesia menghadiri koordinasi Rencana Kolaborasi Evaluasi Pelaksanaan RAN PD Tahun 2021-2024 Serta Rencana Penyusunan RAN PD Tahun 2025-2029, Senin, 26 Februari 2024 di Menara Bappenas, Kuningan, Jakarta Selatan.
Koordinasi yang dibingkai melalui Semiloka ini juga dihadiri Formasi Disabilitas dan Pusat Rehabilitasi YAKKUM. Kegiatan disambut langsung Tirta Sutedjo, Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat, Bappenas.
Tirta mengatakan koordinasi ini untuk melanjutkan kerja pemantauan pemenuhan hak disabilitas. Serta menguatkan kolaborasi lintas sektor dalam upaya pelindungan, penghormatan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas.
“Saya berharap pertemuan intens ini untuk mengevaluasi apa yang sduah dikerjakan bersama. Perencanaan, kolaborasi dan koordinasi untuk memberikan dukungan terhadap regulasi, kebijakan dan advokasi,” tuturnya.
Direktur SIGAB Indonesia, M. Joni Yulianto mengatakan koordinasi ini mengumpulkan catatan-catatan dari kerja kolaborasi. Termasuk harapannya juga menampung masukan-masukan terkait dengan strategi kedepan.
Joni menambahkan, ada dua catatan yang menurutnya penting utnuk diseriusi dalam pelaksanaan RAN PD kedepan. Terkait nomenklatur, meskipun sudah ada di RAN PD dan Panduan yang diperkenalkan Bappenas. Terkait penganggaran ini perlu menjadi perhatian bersama dan bagaimana secara teknis penjelasan nomenkaltur dipahami oleh Pemda dan perangkat daerah yang lain.
Di sisi lain untuk hal spesifik menurutnya, yang belum terpetakan dalam program kegaiatan yang ada, yakni berkoordiansi dengan Kemendagri.
“Ada kebutuhan, kalau ini jadi bahan diskusi dengan Kemendagri ini akan sangat baik, imbuhnya.[]