Modul ini merupakan modul kedua dari lima seri modul dan panduan praktis yang disusun oleh SIGAB Indonesia sebagai hasil pembelajaran dari pendampingan desa-desa inklusif di berbagai wilayah. Modul ini memperkenalkan konsep dasar gender, inklusi sosial, serta interseksionalitas antara gender dan difabel sebuah fondasi penting bagi siapa pun yang berperan sebagai penggerak pembangunan inklusif di tingkat desa.
Dalam modul ini dijelaskan bagaimana patriarki dan ableisme sama-sama menciptakan ketimpangan sosial yang menempatkan perempuan dan difabel pada posisi marjinal. Ketidakadilan tersebut tidak hanya bersumber dari faktor budaya dan norma sosial, tetapi juga dari kebijakan dan lingkungan fisik yang belum ramah bagi difabel. Modul ini menegaskan bahwa memahami keterkaitan antara gender dan difabel adalah langkah awal menuju terwujudnya inklusi sosial yang adil dan setara.
Penyusunan modul ini merupakan bagian dari implementasi Program SOLIDER (Strengthening Social Inclusion for Diffability Equity and Rights), yang merupakan inisiatif kolaboratif dalam kerangka Program INKLUSI (Kemitraan Australia–Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif).
